Diam selalu menjadi caraku memahami sesuatu.
Diam selalu menjadi identitasku bersama mereka.
Ya mungkin terlihat egois karena aku hanya berdiam ketika gurauan menyapa
Kalaupun ketika terpaksa, hanyalah senyum yang aku paparkan karena mungkin bagiku sudahlah cukup.
Memandang segalanya dengan banyak makna namun tetap saja diam bersamaku.
Sadarku, diam itu terjadi ketika rasa cuek mereka berikan.
Diam bisa terjadi juga ketika aku mungkin bukanlah apa yang mereka maksudkan.
Atau, mungkin ini semua hanyalah perasaan belaka?
Aku tak tahu, namun biarlah ini semua terjadi.
Karena bagiku, diam adalah caraku berinteraksi ketika dikecewakan.
Diam selalu menjadi identitasku bersama mereka.
Ya mungkin terlihat egois karena aku hanya berdiam ketika gurauan menyapa
Kalaupun ketika terpaksa, hanyalah senyum yang aku paparkan karena mungkin bagiku sudahlah cukup.
Memandang segalanya dengan banyak makna namun tetap saja diam bersamaku.
Sadarku, diam itu terjadi ketika rasa cuek mereka berikan.
Diam bisa terjadi juga ketika aku mungkin bukanlah apa yang mereka maksudkan.
Atau, mungkin ini semua hanyalah perasaan belaka?
Aku tak tahu, namun biarlah ini semua terjadi.
Karena bagiku, diam adalah caraku berinteraksi ketika dikecewakan.